FaktualNews.co

Gadis Bojonegoro yang ‘Dipasarkan’ Lewat Facebook Sudah Praktik Selama Dua Tahun

Kriminal     Dibaca : 2701 kali Penulis:
Gadis Bojonegoro yang ‘Dipasarkan’ Lewat Facebook Sudah Praktik Selama Dua Tahun
FaktualNews.co/Ekoyono/
Yuhronur Efendi saat mendaftar Bacabup ke DPC PPP Lamongan pada malam hari.

SURABAYA, FaktualNews.co – Tidak mempunyai pekerjaan tetap menjadi alasan EV (20) warga Desa Betek, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, ini rela tubuh mulusnya di elus oleh beberapa pria hidung belang yang membokingnya.

Dengan alasan itu pula dia rela saat fotonya dipajang oleh Abd Rohman (27) warga Desa Poter, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan yang kini dijeloskan ke dalam penjara oleh Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya pada, Jum’at (25/8/2017).

Pertemuan EV dengan pemuda yang tinggal di daerah Balongsari Surabaya itu berawal saat keduanya sama sama mengunjungi salah satu tempat karaoke di Surabaya. Dari pertemuan itulah akhirnya EV sepakat jika dirinya di orderkan oleh Rohman lewat grup Penikmat Lendir Surabaya di media sosial Facebook.

“Tidak punya pekerjaan tetap dan butuh uang untuk biaya hidup”, singkat EV saat ditanya Faktualnews.co di Mapolrestabes Surabaya, Jum’at (25/8/2017).

Korban EV sendiri, menekuni bisnis esek esek tersebut sudah semenjak dua tahun silam. Pemuda yang tinggal di Jl. Balongsari Surabaya ini langsung klik ketika bertemu korban, yang menurut pelaku menawarkan korban itu tanpa paksaan. Korban sendiri sudah bergelut diaktifitas tersebut sudah sejak dua tahun yang lalu.

Dengan tersangka Rohmad sendiri dirinya sedikitnya telah tiga kali dipasarkan dan ditiduri semalam oleh pria yang membokingnya dengan tarif Rp. 1 juta itu.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh FaktualNews.co, Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap kasus perdagangan manusia dengan modus yakni, menawarkan korban melalui grup di akun Facebook (FB) miliknya dengan nama grup Penikmat lendir Surabaya (PLS). Dengan memasang tarif Rp.1 juta hingga Rp. 2 juta rupiah untuk sekali kencan dan setiap transaksi yang di hasilkan tersangka mendapatkan fee Rp. 100.000.

Setelah dikembangkan ke tempat hotel di Shoot Time di daerah Jl. Mayjend Sungkono yang mana saat di gerebek terdapat korban dan laki-laki hidung belang yang sedang berhubungan badan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin