Peristiwa

Dampak Karantina Wilayah Desa Jabalsari Tulungagung, Warga Terstigma Corona

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Setelah Desa Jabalasari berstatus karantina wilayah selama beberapa hari terakahir, kondisi warga Desa Jabalsari Kecamatan Sumbergempol sudah mulai membaik.

Selain bantuan dari Pemkab, banyak juga bantuan yang diberikan oleh para donor kepada warga masyarakat Jabalsari.

Salah satu Perangkat Desa Jabalsari, Arif Rohman menerangkan, lima hari terakhir ini warga Desa Jabalsari mulai tenang terutama yang berkaitan dengan masalah ekonomi.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan para donatur yang telah membantu warga Desa Jabalsari. Dan nantinya bantuan berupa sembako dan lain-lain akan kami berikan kepada warga,” terang Arif Rohman, Selasa (28/04/2020).

Arif menyampaikan, saat ini yang menjadi persoalan lain dalam kasus Covid-19 di Desa Jabalsari yaitu masalah yang berkiatan dengan stigma masyarakat luar terhadap warga Desa Jabalsari.



Hal tersebut berkiatan dengan tekanan psikologis warga Desa Jabalsari, yang dicap masuk zona merah atau karantina, membuat warga Desa Jabalsari merasa dikucilkan dari khalayak banyak.

Arif memberikan contoh, seperti yang dialami oleh tiga warga Desa Jabalsari yang berjualan di pasar Tamanan dan Ngunut, yang berjualan sayur, tempe dan telor.

“Warga kami yang berjualan di Pasar Tamanan, dan Ngunut disuruh pulang oleh temannya (Pedagang) tidak boleh berjualan,” ungkap Arif Rohman.

Dengan adanya penolakan dari sesama pedagang, membuat psikologis warga Desa Jabalsari terganggu oleh sigma-stigma yang dilontarkannya.

“Menurut kami, stigma negatif seperti ini yang harus ditangani oleh semua pihak. Supaya warga Desa Jabalsari bisa beraktivitas seperti biasanya. Dan tidak ada lagi stigma yang bisa merugikan sesama,” jelasnya.

Arif berharap kepada Pemkab Tulungagung untuk memberikan pendampingan psikologis warga Desa Jabalsari.

Pasalnya, akibat perlakuan masyarakat luar yang seperti itu mengakibatkan warga takut untuk beraktivitas diluar. Bahkan, untuk belanja kebutuhan pokok warga Desa Jabalsari merasa tidak berani.