Warga Jabalsari Terstigma Corona, Begini Tanggapan Bupati Tulungagung
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Desa Jabalsari Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung ditetapkan berstatus karantina wilayah sejak Jumat (24/04/2020) lalu.
Namun, pascapenetapan itu muncul berbagai tanggapan dari khalayak, termasuk stigma negatif terkait Covid-19 yang diarahkan kepada warga desa tersebut.
Bahkan, pandangan tersebut juga diterangkan pihak Pemerintah Desa secara terbuka kepada publik lewat pemberitaan di media. Mereka mengaku kawatir atas sebagian sikap warga desa lain, terhadap warga Desa Jabalsari yang masih bisa beraktifitas keluar karena tidak termasuk warga terpapar Covid-19.
Warga desa Jabalsari juga meminta kepada Pemkab untuk membantu pemulihan tekanan psikis tersebut.
Menanggapi situasi tersebut Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, menegaskan, agar masyarakat tidak memperlakukan warga desa Jabalsari secara negatif. Masyarakat jangan memandang seakan-akan warga Jabalsari merupakan pembawa virus dan untuk dijauhi.
“Mereka juga saudara kita, juga warga Tulungagung. Jadi, kita semua sama,” ujarnya, Kamis (30/04).
Maryoto menambahkan, soal adanya pengusiran terhadap pedagang asal Jabalsari saat berdagang di pasar, pihaknya kecewa atas kejadian tersebut dan berharap tidak kembali terulang.
Dirinya menilai, kejadian tersebut bermula lantaran masyarakat kurang teredukasi soal Covid-19 ini.
“Tidak benar itu, berlebihan. Orang Jabalsari yang keluar dari desa sudah dinyatakan sehat,” terangnya.
Lebih lanjut lagi, Maryoto menyatakan tidak ada larangan bagi warga desa Jabalsari untuk tetap bekerja seperti biasanya. Dengan catatan, sesuai dengan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman physical distancing.