FaktualNews.co

Musim Buah Srikaya, Petani Pasuruan Panen Untung

Ekonomi     Dibaca : 3134 kali Penulis:
Musim Buah Srikaya, Petani Pasuruan Panen Untung
FaktualNews.co/Abdul Aziz/
Ibu-ibu warga Desa Oro-Oro Ombo Wetan yang sedang menyortir srikaya yang berkualitas untuk dijual

PASURUAN, FaktualNews.co – Di kawasan Desa Oro-Oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, kaya akan potensi buah Srikaya. Bahkan desa ini adalah sentra terbesar penghasil srikaya Annona Squamosa. Puluhan petani srikaya Rembang, selama ini menggantungkan sebagian hidupnya dari buah Srikaya.

H Munir (57), salah satu petani yang juga pengepul Srikaya di Dusun Sumberboto, Desa Oro-Oro Ombo Wetan ini, mengaku telah memanen srikaya. “Kalau panen biasanya satu pohon bisa mencapai 100 sampai 150 buah. Sekarang banyak petani di desa ini yang panen raya,” katanya seusai memanen srikaya di kebun miliknya, Sabtu (13/4/2019).

Munir sendiri memiliki kebun Srikaya cukup luas. Kata dia, srikaya merupakan pohon warisan nenek moyang sejak puluhan tahun, bahkan ratusan tahun lalu. “Saya belum lahir, srikaya sudah ditanam oleh mbah buyut saya, makanya di dusun ini, hampir semua warga punya pohon srikaya,” tuturnya.

Buah Srikaya sendiri tergolong buah musiman, dengan masa panen 2 kali selama satu tahun, yakni kisaran Januari-Maret, dan dilanjutkan pada September-Nopember. Kata dia, sejak ditanam dari isi atau benihnya, pohon srikaya dapat berbuah dalam jangka waktu 2 tahun lamanya. “Sehingga bisa dinikmati hasilnya,” kata Munir.

Menurut dia, maksimal usia pohon dapat berbuah hingga 60 buah, diperkirakan bertahan sampai 10 tahun. “Panen srikaya tak sekali saja, melainkan setiap hari sampai 3 bulan, dan tergantung dari berapa pohon yang dipunyai, makin luas kebunnya, maka rentang waktu panen juga bisa berbulan-bulan,” jelasnya.

Srikaya milik Munir dijual ke berbagai jenis konsumen, mulai dari pasar lokal, mini market di berbagai daerah seperti Sidoarjo, Mojokerto, Malang, Surabaya hingga Jakarta. Untuk per kilonya dijual dengan harga Rp 25 ribu untuk pasar nasional, sedangkan pasar lokal dijual antara Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu.

“Uniknya Srikaya, kalau pas panen perdananya murah, tapi kalau panen raya justru lebih mahal,” urai dia.

Munir menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas buah srikaya, harus diperhatikan penanganan khusus, yakni saat panen maupun pasca panen. Dikarenakan kualitas buah setelah panen, jelas tidak akan dapat ditingkatkan lebih tinggi lagi, tapi hanya bisa dipertahankan sampai batas tertentu saja.

“Kualitas buah yang baik hanya akan diperoleh kalau pemanenan dilakukan pada tingkat kematangan yang cukup. Sedangkan penanganan pasca panen buah srikaya yang tidak baik, maka bisa menurunkan kualitas buah sampai ke tangan konsumen. Karenanya, penanganan srikaya sangat penting,” ujar Munir.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Tags