Terkait Pilkada
Ketua Alumni An Nuqayah Jember: IAA Bukan Kiai Muqiet, dan Tidak Harus Ikut
JEMBER, FaktualNews.co – Ikatan Alumni An Nuqayah (IAA) Karesidenan Besuki belum menjatuhkan dukungan atau pilihan hatinya terkait Pilkada di Jember 9 Desember mendatang.
Kapan dan harus bersikap seperti apa untuk pemilihan bupati dan wakil bupati di Kota Tembakau ini, nantinya akan dilakukan rapat internal dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan langsung Ketua IAA Karesidenan Besuki Mohammad Muslim saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
Menurut Muslim, menyikapi langkah yang dilakukan Wabup Jember Abdul Muqiet Arief, itu adalah pilihan pribadi dan sikap dari Kiai Muqiet sendiri.
“IAA bukan Kiai Muqiet dan tidak harus ikut Kiai Muqiet (dengan mendukung Faida-Mas Vian). Nantinya kami akan melakukan rapat internal dalam waktu dekat tentang langkah yang akan dilakukan berikutnya,” kata Muslim saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
Muslim mengatakan, menyikapi langkah yang dilakukan Kiai Muqiet dengan datang ke Kantor KPU Jember, Minggu (6/9/2020) kemarin, dan mendukung bakal pasangan calon (bapaslon) Faida – Mas Vian, dinilai sebagai bentuk apresiasi pribadi.
“Saya (juga) sebagai Ketua Alumni menegaskan, pertama IAA tidak berpolitik, kedua terkait Kiai Muqiet mau mendukung siapa, mau mengusung siapa itu pribadinya Kiai Muqiet. Tidak boleh membawa gerbong IAA, insya Allah dia paham,” tegasnya.
Dengan penyampaian tegas ketua alumni Pondok Pesantren di Kabupaten Sumenep, Madura itu, sebagai bentuk langkah konkret. Bahwa Kiai Muqiet dalam bertindak sesuai dengan dirinya sendiri bukan atas dasar memiliki gerbong apapun.
“Maka dari itu, sampai sekarang IAA tidak mendukung siapapun terkait pilkada. Bahkan apabila nanti akan dilakukan pilihan dukungan, maka akan dilakukan rapat (internal) terlebih dahulu,” katanya.
Kata pria yang juga mantan jurnalis ini, hal itu sebagai suatu sikap tegas pihaknya bahwa IAA dalam mengambil keputusan terkait politik selalu berhati-hati.
“Apalagi IAA ini adalah organisasi, jadi harus dirapatkan (sebagai suatu keputusan bersama). Sehingga nanti pada saatnya akan mengambil sikap jika harus mendukung,” ujarnya.
“Jikalau tidak (memberikan dukungan), berarti kita tidak mendukung siapa-siapa dan kita kembalikan ke teman-teman,” sambungnya.
Lebih jauh Muslim juga mengatakan, pihaknya berharap IAA sebagai suatu organisasi harus tetap kompak dalam mengambil keputusan.
“Karena saya tidak ingin terjadi perpecahan. Namun jikalau tidak ditemukan keputusan yang sama, kita lihat dulu siapa yang didukung, kalau cocok ya ayo, tapi jika tidak ya pecah. Karena IAA ini organisasi besar, bukan karena pribadi seseorang yang harus diputuskan dalam organisasi,” katanya.
Namun demikian, Muslim mengungkapkan, bahwa pihaknya masih berkomunikasi baik dengan Kiai Muqiet.
“Namun terkait politik, tidak pernah dibawa-bawa dan tidak ada. Tapi kalau teman-teman (jika sepakat dengan Kiai Muqiet) ya urusan teman-teman dengan Kiai. Tapi nanti berhadapan dengan kami,” pangkasnya.
Perlu diketahui, keluarga besar alumni Ponpes Annuqayah merupakan organisasi besar yang selama ini takdim dengan Wakil Bupati Jember, Abdul Muqiet Arif. Namun Minggu (6/9/2020) kemarin, Kiai Muqiet hadir dan memberikan dukungannya kepada Bupati Faida pasangannya pada Pilkada 2015 lalu.
Saat dikonfirmasi, Pria pengasuh Ponpes Al Falah di Kecamatan Silo itu enggan berkomentar banyak.
“Saya hanya rakyat biasa, dan sama ibu (Faida) saja (untuk konfirmasinya),” ujar Muqiet saat di Kantor KPU Jember.
Terpisah Faida menyampaikan, bahwa kehadiran Wabup Abdul Muqiet Arief kapasitasnya sebagai saudara.
“Kami ini punya komitmen besar untuk berjuang bersama-sama dari awal hingga saat ini. Kehadiran Kiai Muqiet dengan Ibu Nyai (Istri) untuk memberikan dukungan moril kepada kami,” kata Faida.
Apakah kemudian Wabup Muqiet adalah bagian dari tim? “Kiai Muqiet ini pada posisi saudara, keluarga,”sambung Faida.