FaktualNews.co

Klaim Tak Cair, Puluhan Nasabah Geruduk Kantor AJB Bumiputera 1912 Lamongan

Peristiwa     Dibaca : 1169 kali Penulis:
Klaim Tak Cair, Puluhan Nasabah Geruduk Kantor AJB Bumiputera 1912 Lamongan
Faktualnews/faisol
Nasabah Bumiputera 1912 Cabang Lamongan saat menuntut klaim asuransi yang hingga saat ini belum dibayar

LAMONGAN, FaktualNews.co-Puluhan orang dari ribuan nasabah mendatangi kantor AJB Bumiputera (BP) 1912 Cabang Lamongan di jalan Mastrip, Lamongan, Rabu (16/9/2020).

Para nasabah tersebut menuntut AJB Bumiputera 1912 segera membayar klaim asuransi yang sudah lama jatuh tempo alias sudah waktunya dibayar. Para nasabah geram karena asuransi sudah lama jatuh tempo namun klaim tak kunjung segera dibayar.

Dengan berteriak ‘Bayar, bayar, bayar, bayar’ para nasabah juga memasang spanduk di papan nama Bumiputera.

Poster dan spanduk itu antara bertulisan ‘Bumiputera bukanlah gagal bayar, melainkan tak mau bayar klaim nasabah’, ‘Stop penarikan premi ke nasabah dan perampok bayar klaim kami’.

Nasabah hanya menuntut klaim yang sudah jatuh tempo, namun hingga saat ini belum juga dicairkan.

Kepala Cabang AJB Bumiputera 1912 Lamongan, Suwandi mengaku hanya sebagai pelaksana dari kantor pusat.

Namun pihaknya yang ada di cabang tidak bisa memberikan janji, serta memberikan apapun terkait permasalahan yang dirasakan nasbah saat ini.

“Bumiputera pemilik tunggalnya adalah nasabah, kami yang di cabang ini karyawan,” kata Suwandi, Rabu (16/9/2020).

Lebih jauh, Kacab Bumiputera Lamongan membenarkan, pembayaran klaim nasabah memang telat.

“Kami menunggu kantor pusat, karena diawasi oleh OJK. Anguna yang dibayar hanya anguna beasiswa. Tapi baru Lamongan yang cair,” ucap Suwandi kepada para nasabah.

Suwandi menambahkan, dirinya merasa kena beban moral dan hanya pelaksana dari kebijakan. Dia mengaku tidak diberi info terkait progres dan klaim seperti apa yang diminta manajemen.

Namun untuk sementara ini data yang ada akan diteruskan ke pusat. “Sampai saat ini kami belum mendapat informasi apa-apa dari kantor pusat, termasuk kondisi Bumiputera saat ini,” pungkasnya.

Hanafi, nasabah Bumiputera mengatakan, banyak nasabah yang termakan omongan para Bumiputera. Maka saat ini kami sampaikan aspirasi, nanti sistemnya bagaimana dan kepada siapa.

“Kami ikut membayar di Lamongan, dan menuntut. Tapi hanya di beri janji-janji. Padahal jika ada keterlambatan kami juga bayar denda,” kata Hanafi.

Apalagi, lajut Hanafi, sekarang masih menarik premi dan itu akan menambah korban dan memberatkan nasabah. Orang Bumiputera ikut menikmati keuntungan, sedangkan nasabah tidak.

“Saya sampai datang ke Bumiputera Jakarta untuk meminta klaim, katanya cair 23 april, namun hasilnya zong,” tandas Hanafi.

Dikatakan, jawaban rata-rata sama dan disekenario, putus asa gak jadi bayar malah membuat untung Bumiputera.

Upaya untuk menagih nasabah hingga berulangkali, namun belum juga ada kepastian. Padahal dalam ketentuannya, minimal 30 hari setelah habis kontrak itu harus dibayar.

“Katanya nunggu pusat, nunggu lagi, masih proses. Itu itu saja alasannya,” kata Muntono nasabah lainnya yang juga sudah habis kontrak.

Nasabah yang ditinggal suaminya meninggal setahun lalu ini, juga ingin mencairkan tabungan almarhum suaminya Masrufin Rp 11.271. 824.

“Waktu meninggal saya disuruh melunasi selama tiga bulan. Sudah saya lunas, namun hingga saat ini, klaim belum diberikan,” kata Fashah.

Para nasabah yang datang ke AJB BP Cabang Lamongan kemudian membubarkan diri dengan rasa kecewa. Sebab manajemen tidak bisa memberi jawaban pasti, terkait kapan pencairan klaim asuransi yang sudah jatuh tempo.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah